Ini pertama kalinya saya menulis dengan mengikuti tema yang diberikan oleh Komunitas Obrolin.Dan di bulan ini kebetulan temanya,September Ceria.Saya awalnya ragu untuk menulisnya.Namun saya sedikit berubah fikiran,setelah melihat beberapa blogger juga turut berpartisipasi.Salah tiganya Mba Vera,Mbak Wawa,dan Mas Rahman.

Sebenarnya tak banyak hal spesial yang saya alami di bulan ke-9 tahun Masehi ini.Semua berjalan seperti bulan-bulan sebelumnya.Rutinitas yang sama,di tempat yang sama,serta libur kerja yang masih sama,sebulan sekali.Dan status kejombloan yang sama tentunya.Tetapi ada banyak hal kecil yang penuh suka,duka,serta makna,yang saya dapati di sepanjang bulan.

Kebetulan toko tempat saya bekerja kedatangan dua siswi yang sedang melangsungkan PKL (Praktek Kerja Lapangan).Dan itu sebuah keberuntungan,karena mereka bisa membantu meringankan pekerjaan yang saya tanggung bersama rekan saya.Di sisi lain,saya juga bisa membagikan sedikit ilmu yang telah saya dapat selama bekerja di sini pada mereka.

Mereka dua siswi yang cukup rajin,terbukti hingga di minggu kedua ini mereka selalu aktif berangkat dan belum sekalipun mereka alfa atau mengajukan izin.Mereka juga cukup disiplin ketika harus diberi tugas untuk sekedar membersihkan lantai,menata barang di rak,atau melayani pelanggan.Mereka cukup adaptif ketika dihadapkan tugas-tugas yang kami berikan.

Sayangnya  mereka sama-sama seperti saya,yakni cenderung pendiam.Jadi meski sudah beberapa hari kami saling mengenal,masih saja ada rasa canggung.

Kembali ke minggu awal di bulan september.Sudah saya singgung jika di bulan dzulhijjah,yang kebetulan masih berjalan di awal september ini,merupakan waktu berlangsungnya musim hajatan.

Jadi selain harus ikut menemani pengantin,saya juga perlu kondangan serta menyumbang tentunya.Hal ini membuat saya sedikit kesulitan finansial,dan terpaksa harus mengajukan bon untuk dua bulan sekaligus.

Dikarenakan separuh lebih gaji,harus saya sisihkan untuk melunasi kreditan motor.Sisa gaji yang hanya sekian persen,harus saya bagi untuk ini-itu.Hobi jajan dan lainnya pun terpaksa harus direm.

Tapi bagaimanapun,saya turut berbahagia ketika banyak teman seangkatan sudah berganti status menjadi suami dan istri di bulan september ini.

Dan sudah seminggu ini,hujan terus mengguyur Desa Igirklanceng.Bagi sebagian petani,yang baru atau sedang menanam kentang atau daun bawang di ladang.Tentu ini suatu anugerah,karena mereka tak lagi perlu bersusah payah untuk mengairi lahan di malam hari.Ya,meski mereka juga harus bekerja lebih ekstra untuk menyemprotkan obat.

Tetapi bagi mereka yang tengah menanam sayuran kobis,hujan mendadak ini menjadi kerisauan tersendiri.Tetesan hujan yang intensif justru bisa membuat kobis menjadi busuk di batangnya.

Hal inilah yang sedang dikhawatirkan oleh kedua orangtua saya.Dengan harga pasarnya yang semakin anjlok,mereka juga resah jika hujan juga akan merusak tanaman mereka.Namun,ibu dan bapak nampaknya hanya bisa pasrah,mungkin ini bukan rejeki bagi kami.Kedua orang tua saya juga perlu memperhitungkan bulan dan cuaca,jika ingin menanam tanaman yang sama lagi kedepannya.

Dan bulan september ini juga menjadi pertanda jika musim kemarau telah habis.Kini saatnya berhadapan dengan jalanan becek,serta bunyi hujan yang nyaring menerpa seng.

Lalu,bagaimana bulan september kalian? Share juga dong.hee

Iklan