Sebagai seorang penjual, hadirnya konsumen memang menjadi kunci akan kelangsungan suatu usaha. Untuk itu, setiap penjual ataupun pengelola sebuah bisnis haruslah memperlakukan sebaik mungkin pembeli atau konsumen layaknya seorang raja. Dimana semua harus diberikan secara maksimal. Agar sang konsumen tidak merasa kecewa dan beralih ke tempat lain.
Namun gelar raja apakah layak disandangkan pada semua konsumen?Bisa saja tidak, terutama bagi 7 tipe pembeli menjengkelkan berikut, yang sering saya temui di tempat saya bekerja.
1.Si Tukang Tawar Garis Keras
Menawar adalah hak bagi pembeli untuk mendapat kesesuaian harga. Tetapi di toko berkonsep minimarket, dengan harga yang sudah ditetapkan secara paten (net). Tentu menawar adalah hal yang kurang bijak. Dan saya sering kesal ketika harus menemui pelanggan seperti ini. Saya masih memaklumi jika mereka memang kalangan sesepuh yang memang kurang paham dengan sistem. Namun jika mereka berasal dari kalangan muda, tentu ini adalah hal yang mudah membuat saya meradang. Terlebih ketika mereka bersikukuh untuk terus menawar hingga dibawah harga pasar.
2.Si Tukang Lupa Hutang dan PHP
Dengan mayoritas konsumen yang sudah saya kenal secara dekat, saya kadang masih mentolerir “hutang” dan “kurang” dalam transaksi. Ya, walau seharusnya tidak, karena nanti menjadi pembiasaan yang kurang baik. Tetapi karena ada rasa tidak enak. Saya pun kadang harus mengiyakan. Namun, sayang tak semua pelanggan menyikapi ini dengan baik. Walau nominal kekurangan nya seringkali tak begitu besar. Tetapi ada saja pelanggan yang seolah sengaja lupa melunasi, hingga sayapun turut lupa. Padahal kadang mereka dengan mudah sesumbar lewat janji palsu untuk membayarnya segera.
3.Si Pembanding Harga
Kesal ketika seseorang dengan enaknya menyatakan jika harga yang lebih murah untuk barang yang sama bisa didapatkan di tempat lain. Padahal kenyataanya tidak,karena beberapa barang memang sudah disesuaikan dengan harga pasar. Alih-alih membandingkan harga, mereka sebenarnya menginginkan harga yang lebih miring. Jika saja masih ngeyel, kadang orang seperti ini akan langsung saya suruh untuk membeli apa yang mereka cari di tempat yang dia sebut. Terkesan kejam sih. Tetapi ini lebih baik, daripada harus membiarkan mereka mendapat harga murah dengan cara yang licik.hiiii
4.Si Tak Tahu Situasi
Ketika rekan saya sudah pulang, di sore hingga malam seluruh tanggung jawab berada di tangan saya sendiri. Tak hanya urusan melayani pembeli di toko, tetapi urusan terhadap pelanggan futsal. Namun melihat saya yang sedang repot dengan banyaknya antrian pembeli. Seringkali ada pengunjung yang tak mau antri hingga membentak bahkan memaki saya untuk segera menyalakan timer, terutama mereka yang sedang mengantri untuk bermain futsal. Hal ini sering menyulut amarah saya, hingga beberapa kesempatan saya turut membentak pula. Tentu ini hal yang bisa jadi bumerang bagi saya, karena bisa memberi citra yang buruk. Namun Untungnya, akhir-akhir ini teman-teman saya sering membantu menyetel timer. Dan itu sedikit membantu di kala toko dan lapangan futsal sedang ramai.
5.Si Tak Tahu Waktu
Saya akui, pekerjaan saya memang tergolong ringan. Tanpa perlu memerlukan aktifitas fisik yang berat, saya bisa bekerja hampir setiap hari dari pagi hingga malam. Tetapi dengan jam operasional seperti ini, saya kadang dilanda rasa bosan dan jenuh. Berniat menyudahi pekerjaan dengan menutup toko sesuai waktunya guna bersantai. Ada saja beberapa pelanggan yang tetap mengganggu waktu istirahat saya dengan menggendor-gendor pintu toko sembari berharap saya terbangun, kebetulan saya tidur di tempat kerja. Terkadang saya memang harus mengalah. Tetapi jika memang sudah terlalu larut, justru saya akan menjadi egois dengan melanjutkan tidur atau waktu menyendiri saya. Nah.untuk satu ini, saya akui saya masih sangat childish sih..hhhhhh
6.Si Pemilih
Sudah sewajarnya jika konsumen memilih barang terbaik untuk mereka bawa pulang ke rumah. Namun sering saya jumpai, beberapa konsumen justru seenaknya sendiri memilih suatu barang tanpa memperdulikan susunan barang yang telah ditata rapi. Mereka justru dengan santai mengacak-acak barang tanpa dilandasi niatan untuk setidaknya meletakkan suatu barang pada tempatnya semula. Adapula pembeli rokok yang tak mau membeli hanya karena alasan gambar mengerikan turut mencerminkan rasa rokok di dalamnya. Sehingga kadang mau tak mau saya harus mengacak-acak susunan rokok di etalase demi mengambil sebungkus rokok dengan gambar tertentu.
7.Si Tukang Tanya
Tak mengapa jika ada orang tua yang kebetulan tak bisa membaca aksara bertanya harga, meski di depannya terpasang label harga. Tetapi jika anak muda yang malas membaca. Hal ini menjadi berbeda. Terlebih jika mereka mengajukan pertanyaan lebih dari sekali untuk barang yang sudah dipasangi label harga. Sungguh ironi, sepertinya budaya membaca memang masih perlu digadang lagi.
7 kriteria di atas hanyalah penilaian pribadi saya. Di luar kebiasaan mereka yang kadang membuat kesal, saya masih menghormati mereka sebagai konsumen.
Mereka juga mungkin punya penilaian tersendiri tentang cara saya melayani mereka, bisa jadi itu lebih buruk.wkwkw
Share pendapat kalian ya.!hee
hahaha, dari kebanyakan type diatas, orang tuaku banyak mempunyai typikal diatas kalau sedang belanja. hahaha
kalau aku sih, gak bisa menawar-nawar gitu.
makanya aku lebih suka beli di mall atau pusat perbelanjaan yang gak pake nawar, yang penting lihat promo, diskon dan voucer. hahaha
atau pakai online shop
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya kbnyakan typikal nya dari emak-emak sih.hhaaa,apalgi tawar menawar.hhaa
Saya juga jarang nawar kalo di toko,kcuali di penjual di pinggiran jalan..itu juga terpaksa kalo emng pingin tapi duit gak nyampe.wkwkwk
SukaSuka
Aku tau rasanya semua itu haha.. paling kesel itu karena kita sebagai penjual harus mengalah.. krna komsumen selalu menang..
SukaDisukai oleh 1 orang
Ya begitulah..mau tak mau kita harus mengalah.wkwkwkw
SukaSuka
Saya adalah pembeli yang ga bisa nawar. ๐
Sekedar saran mungkin yang hutang itu bisa dibuat buku catatan Mas. Meskipun nominal ga besar, tp hutang itu urusannya panjang. Jd kalau mereka tahu hutangnya tercatat kan akan mikir2 kalau hutang lagi dan peluang ingat hutang sedikit lbh besar. Hehe.
Kalau di dunia ga selesai kan bsa sampe akhirat kan ya, kecuali Masnya sudah ikhlas lahir batin sih. Hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama..saya juga kadang malu kalu nawar.kecuali di Pedagang kaki limahan,.hheee
Udah saya tulis sih mba..ada catatannya.Tetapi kadang giliran ditagih nanti-nanti terus. ๐ฅ๐ฅ๐๐๐๐
Iya,padahal bisa jadi tanggungan dunia akhirat.
SukaDisukai oleh 1 orang
Biar pandai nawar dan dapet harga yang bagus kayaknya kudu belajar sama emak-emak ๐
Hmmm, manusia memang macam-macam ya Mas. Jangan bosan nagih kalau gitu Mas.. ๐
Semoga saja yang punya hutang lekas menyadari…
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya..harus tuh.kalo perlu kursus.hhaaa
Beragam karakter dan juga wataknya.
Iya,harus rajin mengingatkan dan nagih juga.
SukaDisukai oleh 1 orang
hahaha poin terakhir tipikal anak jaman now sekali
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya gan…generasi serba instan.hhaaa
SukaSuka
malu kalo nawar-nawar. selama harga masih masuk di akal, ya, saya tetap beli.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya..kebangetan pokoknya kalo udah harga pasar masih aja ditawar..
SukaDisukai oleh 1 orang
Aku paling gak suka dan gak bisa juga kalo dalam tawar menawar๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Hhaa. Kalo nawar seperlunya aja.kalo emang harganya kemahalan.
SukaSuka
Wah, klau yg gak tahu waktu itu memang menyebalkan, menurut saya. Klau saya mah, cuekin aja.
Yah, bgtulah resikonya klau mau jd pnjual atau berurusan dg yg namanya bisnis atau niaga, semua nampaknya memang hrus dilalui/dialami. Tp ttp ingat, pembeli adalah raja.
SukaDisukai oleh 2 orang
Iya mas..kalo dah malem banget.kadang saya cuekin..
Benar,sudah konsekuensinya.Bagaimanapun harus dilayani dengan sebaik mungkin.
SukaDisukai oleh 1 orang
Bergerak dalam bidang apa bro?
SukaSuka
Klo di pasar tradisional aneh-aneh pembelinya. Minta diskonlah, minta inciplah, yang nawar keterlaluan, yang nitip sepeda, syukuri saja mas, kerja di toko sudah punya sistem yang bagus dibanding sistem yang ada di pasar tradisional. Cuma klo ngutang dulu pernah ada, karena seringnya gak dibayar, sekarang gak memberi hutang lagi kayaknya ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya mas..syukuri aja.dimanapun pasti ada karakter orang seperti ini.hheee
Ya mas,tapi karna toko di kampung sih.Kebanyakan orangnya dah pada kenal.Gak dikasih ntar dikira gak percaya..tapi untungnya hanya bberapa sih yang emang gak bertanggung jawab.
SukaSuka
tapi gimana yah namanya juga customer pengen mendapatkan yang terbaik dengan harga baik dan waktu baik alias kapan saja.
mau gak mau kudu dilayanin biar customer puas. karena 1 customer yg ngasih review buruk sudah lebih dari cukup
SukaDisukai oleh 1 orang
Sebagai penjual memang tak bisa egois ya.Pelayanan terbaik harus lebih diutamakan.
Makasih dah mampir ya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Sebagai penjual memang tak bisa egois ya.Pelayanan terbaik harus lebih diutamakan.
Makasih dah mampir ya.
SukaSuka
Aku pernah dapat konsumen yang enggak ada etika baik. Maksudnya, semaunya saja, sok-sok-an. Kita layani baik dia malah bentak dan merasa saya-punya-uang-banyak jadi kita harus menghargai dia lebih dari dia yang enggak pernahh menvhargai orang. Hahaha, semoga orang kayak ini cepat dapat hidayah ๐๐๐
SukaDisukai oleh 2 orang
Aamiin..nah ini.kadang mentang2 yang punya uang.main seenaknya sendiri ama penjual.
SukaSuka
Itung-itung melatih kesabaran kita, Kak. Haha
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya bener..sembari berlatih kesabaran..
SukaSuka
Yups.
SukaSuka
Saya pernah jadi OS dan emang tipe2 itu nyebelin, tapi sebisa mungkin dilayani dengan baik. Cuma kalau sama yg suka utang saya gak pernah kasi.
SukaDisukai oleh 2 orang
Iya.harus tetap dilayani dengan baik ya mba..
Nah tuh,kalo saya kadang gak enak.Soalnya kebanyakan orang yang dah kenal.
SukaSuka
Aku masuk ke tipe no 6 dan bener” labil kalo pilah pilih barang. Jadi misal mau beli sepasang sepatu aja butuh waktu 2 jam ๐
Dan tipe no 7 bila informasi yg tertera tidak ada atau kurang jelas. ๐
SukaDisukai oleh 2 orang
Tapi buat mba jenari,sini saya tungguin belanja berjam2 juga..hhaaa
Gpp nanya kalo emang kurang jelas.Asal jangan nanya “kapan nikah” ke saya ya?hhhaaa
SukaSuka
Waduh waduh bisa aja si mas nih ๐
Horor ya kalo ditanya kapan nikah ๐๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya ngeri banget sumpah.. ๐๐๐
SukaSuka
penasaran deh, Abdul kerja di toko apa sih? #kepo
SukaDisukai oleh 1 orang
Toko berkonsep minimarket gitu mba,yang digabung ama tempat futsal juga.
SukaDisukai oleh 2 orang
Minimarket ama tmpat futsal? Wow keren, apa lagi kalau ada fasilitas wifi nya..mitra2 saya juga banyak yg berkonsep sprti itu..
SukaDisukai oleh 1 orang
Wifi nya malah di rumah yang dipasang, gak tau nih bos belum ada rencana pasang wifi di sini. Takut kerja saya menurun kali kalo dah ketemu wifi. Hhhaaa
SukaSuka
๐๐๐ udah lama usahanya Pak?
SukaDisukai oleh 1 orang
Saya cuman dipercaya ngejagain ama ngelola beberapa hal aja mas. Saya dah kerja disini 2 tahun ini.
SukaSuka
Oh ya? Keren itu Pak..saya beberapa teman mitra saya yg juga pengelola minimarket, produk2 yg dijual kebutuhan sehari2 kan? Sperti minimarket lain?
SukaDisukai oleh 1 orang
Jangan panggil pak dong, saya belum nikah.wkakak
Iya kebutuhan sehari-hari, dari sabun, kosmetik, dan makanan ringan. Ya walau belum komplit banget.
SukaSuka
Cepat nikah dong!! ๐๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Hhaa.. minta doanya aja mas, biar cepet nemu. Hhed
SukaSuka
Amin..btw Mas Abdul posisinya dimana ya?
SukaSuka
Kalau teman saya yg ngelola minimarket banyak yg sedia seduh langsung minuman Seperti Kopi Ginseng disini mas, ditempat mas udah ada?
SukaDisukai oleh 1 orang
Udah ada mas, seduh kopi sachet sih sama pop mie. Soalnya kbiasaan warga sini ngopi ini.
SukaSuka
Kopi Ginseng merk CNI Ginseng Coffee udah ada?
SukaSuka
CLBK. Chat lama beli kagak
SukaDisukai oleh 2 orang
Iya..PHP bneer
SukaSuka
Tul. Tapi saya adalah konsumen yang baik. Langsung ambil masukkan ke keranjang belanja kalau sudah cocok. Kadang nggak lihat harganya haha
SukaDisukai oleh 2 orang
Oke deh..saya tunggu mba buat belanja disini
Hhheee
SukaDisukai oleh 2 orang
Semua point di atas pernah aku rasakan. Hahaha.
Ternyata sama, ya. Pembeli di sini sama di sana. ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
SukaDisukai oleh 1 orang
Ya mba..ada yang enak dilayanin..ada juga pasti yang kayak gini.hhee
SukaSuka
Hahaha, setiap pekerjaan selalu beresiko. Resiko disembur juga kalau layanan pulsa lagi lemot.
SukaDisukai oleh 2 orang
Hhhaa…saya juga sering tuh.kalo pas gangguan kadang jadi gak enak,pelanggan lama nunggu.
SukaSuka
Hahaha. Iya, apalagi kalau pelanggannya gak sabaran. Hiks. Dan ujung-ujungannya suka umbar kalau isi pulsa sama aku lama hahaha ๐๐๐๐
SukaSuka
Boleh ikutan? ๐๐ kedua pihak haruslah bijak. Sebagai pembeli bijak, begitu pula sebagai penjual. ๐๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Boleh dong.. ya mas,saya harus juga sabar dan bijak dalam melayani mereka. Hhee
SukaSuka
Yoi betul bnget, melayani pembeli itu butuh skill yg luar biasa menurut saya, di lapangan begitu bnyak jenis pembeli dengan berbagai macam latar belakang dan budaya so kita harus benar2 jeli dan mampu melayani mereka dengan baik..ya ga? ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Siap mas, sebisa mungkin saya layani dengan baik kok walau mereka datang dengan setiap keunikannya. Makasih dah mampir dan memberi opini ya. ๐
SukaSuka
Sipz..Salam kenal Mas bro..saya Hendri
SukaDisukai oleh 1 orang