Sumber gambar : blogromeltea.blogspot.com

Di tengah larut menuju pagi, dua mata dengan mata panda besar ini belum juga ingin terpejam. Angan masih berlari kencang, mencari sebuah arena untuk mendarat… Ah, apa ini.

Di ruang kamar yang dingin dengan lampu neon yang sekejap mati lalu nyala kembali, kedua tangan, saya ajak untuk menghabiskan sisa malam hingga tubuh benar-benar lelah dengan mengetik di layar ponsel pintar.

Saya hanya akan berbagi sedikit kegundahan saya beberapa hari ini. Jadi maaf, jika tulisan ini agak dibuat dramatis. Anggap saja ini bagian eksperimen saya dalam menulis.hhhiii

Semenjak mulai gabung di grup blogger di facebook beberapa minggu ini, hasrat saya dalam menulis justru menurun.

Melihat banyaknya blogger baru yang pamer situs dengan domain yang mereka mau, serta tak lupa mereka memperlihatkan pendapatan mereka dari hasil penayangan iklan Google Adsense. Saya pun menjadi ikut tergiur.

Sembari meluangkan hobi, sepertinya enak jika kita mendapatkan penghasilan tambahan dari apa yang kita sukai. Apalagi niche ala blog saya tergolong cukup mudah menjaring pembaca dari mesin pencari.

Namun, dengan menggunakan blog dari platform wordpress.com, bukankah itu sesuatu yang mustahil. Sebab disini, kita memang tak diberi hak untuk hal tersebut. Kecuali kita sewa hosting dan punya domain sendiri.

Dilema pun menyerang jiwa ini, apakah saya terus menulis hanya sekedar hobi, atau mulai mencoba mendapatkan “hal yang lebih” dari ini, yakni dengan membuat blog di blogspot.com yang memungkinkan untuk bekerjasama dengan Google Adsense, tanpa harus sewa hosting.

Alih-alih membuat akun blogspot, saya justru masih terasa berat untuk meninggalkan rumah saya di wordpress. 

Sudah banyak hal yang berarti yang telah saya dapati di sini. Terutama para rekan blogger yang selalu memberi wawasan serta pengalaman baru di setiap tulisan mereka. Interaksi para blogger di wordpress juga terkesan lebih dekat, karena kebanyakan berorientasi bukan untuk uang.

Jika saya fokus menulis demi penghasilan, saya juga masih ragu apa saya bisa konsisten. Mengingat saya tipikal orang moodyan, yang mudah sekali diserang rasa malas.

Ah, mungkin saya sedang mengalami gejala lupa. Tepatnya lupa akan tujuan saya di blog ini, yakni belajar menulis.

Iklan