Soal hobi, saya sebenarnya tipikal orang yang susah konsisten alias cenderung musiman, terkecuali mendengarkan musik. Jika gairah saya tengah menggebu-gebu, saya bisa bertahan dengan hobi tertentu selama beberapa waktu lamanya. Namun, jika saya mulai dilanda jenuh, tak jarang saya meninggalkan aktivitas tersebut seketika itu tanpa menyentuhnya lagi.

Dan untungnya, hobi ngeblog yang sekarang saya jalani ini cukup membuat saya betah dan ingin terus menuangkan goresan ide yang terlintas di kepala dalam bentuk tulisan, meskipun kadang bukan hal yang penting juga. Semoga sih seterusnya seperti ini.Heeee

Tapi mengenai hobi saya yang musiman, tepat di hari ini, facebook memeberikan saya sebuah ingatan tentang masa lalu saya yang pernah tertarik di bidang edit foto.

Tepat di tahun 2013 lalu, ketika pertama kali saya menggenggam ponsel berbasis Android, yakni lewat ponsel Cross Andromeda A1, yang masih berjalan di android 2.1 alias Froyo. Ragam aplikasi pengedit foto saya instal di ponsel yang disokong RAM 512 MB tersebut.

Saya lupa aplikasi apa saja yang saya pasang. Namun aplikasi Picsay versi Pro, yang saya unggah secara ilegal lewat mesin pencari, merupakan satu yang paling saya ingat jelas.

Aplikasi ini memungkinkan saya memotong bagian tertentu dari satu foto dan menempelkannya ke foto lain layaknya keajaiban yang aplikasi Adobe Photoshop di komputer tawarkan.

Walau memang tak secanggih itu, namun saya turut mencoba bereksperimen dengan macam tools yang disediakan, hingga menciptakan karya manipulasi yang alakadarnya.

Karena di tahun-tahun tersebut saya juga masih menjadi seorang pecandu facebook, karya tersebut pun tak lupa saya unggah di media sosial yang santer diberitakan akan diblokir pemerintah ini.
Salah satunya adalah foto berikut.

Saya unggah 5 tahun lalu, karya ini terinspirasi dari salah satu potongan adegan video klip Linkin Park, Castle Of Glass, dimana di klip tersebut menampilkan sosok mendiang Chester Bennington yang tengah memegang potongan kaca sembari bernyanyi.

Menurut saya, ini merupakan bagian yang paling memorable dan berkesan karena dibungkus efek visual yang menawan, hingga saya tergerak membuatnya dengan konsep saya sendiri, serta sentuhan narsisme dimana-mana (lihat saja foto saya yang menghiasi setiap potongan kaca).Heee

Belum sempurna memang, jika dilihat lebih seksama manipulasi saya di atas masih sangatlah berantakan. Potongannya tak begitu rapi hingga membuat bagian wajah justru nampak aneh. Ya maklum, ini karya seorang amatiran. Hheee

Dan bagiamana menurut kalian? Hheee

………

Saya sih sempat kembali aktif mengedit foto lagi beberapa waktu setelah terpuaskan oleh Picsay Pro, tepatnya ketika saya punya kesempatan untuk punya sebuah laptop.

Di laptop yang dibelikan oleh kedua orang tua saya tersebut, sengaja saya instal aplikasi Adobe Photoshop untuk mendalami dunia pengeditan grafis secara mendalam.

Lewat tutorial dari internet, saya pun belajar banyak tentang cara memotong gambar agar lebih rapi, dan memainkan warna agar editan tampak lebih nyata.

Namun lagi-lagi karena dilanda bosan, saya pun hanya bertahan dengan hobi ini satu tahunan saja. Terlebih, setelah laptop saya rusak dan sampai sekarang belum saya perbaiki.

Padahal beberapa teman seangkatan yang dulu belajar bersama di grup Photoshop di facebook sudah berhasil menciptakan karya yang viral dan di pos oleh media luar negeri semacam 9gag.

Dan saya pun hanya bisa gigit jari untuk itu. Tapi mau seperti apa, ini juga berkat konsistensi mereka dalam menekuni hobi tentunya. Dan semoga ini menjadi pemacu saya agar lebih konsisten lagi kedepanmya dalam hobi apapun yang saya geluti.

Terima kasih sudah membaca.

Iklan