Sumber gambar : dailysocial.com

Sejak masih menggunakan ponsel fitur berbasis java, Opera Mini sudah menjadi peramban yang paling saya gemari.

Selain aplikasinya yang ringan, Opera Mini juga punya cara membuat suatu laman agar dimuat lebih cepat, yakni dengan membuat tampilannya jadi lebih sederhana. Sehingga membuat saya makin betah untuk menjelajahi ragam situs.

Dan meski kini telah beralih ke ponsel pintar, dimana ada banyak pilihan peramban yang bisa diunduh di Playstore, bahkan ada peramban canggih bawaan semacam Chrome.
Namun, Opera Mini tetaplah jadi peramban yang paling sering saya gunakan.

Kecepatan unduhnya memang paling lelet dibanding yang lain, sebut saja UC yang punya fitur penambah kecepatan unduhan. Tapi dengan keunggulan yang saya disebut diatas, saya masih memilih Opera sebagai andalan.

Dan dengan perubahan tampilannya yang semakin minimalis namun tak mengesampingkan fitur-fitur penting. Termasuk portal berita pun kini disediakan oleh Opera.

Di halaman utama aplikasi, kini kita tak hanya disuguhi penunjuk halaman yang telah kita simpan. Namun juga ragam pilihan berita yang akan muncul kala menscrollnya kebawah. Lewat pengaturan kita juga bisa mengkostumisasi pilihan kategori beritanya, walau tak sepenuhnya.

Bukan fitur baru memang, karena menu berita ini lebih dulu ditawarkan oleh browser rival abadinya, yakni UC Browser. Namun, Opera juga tentu punya ciri khas sendiri dimana pengguna yang ingin ikut berkomentar diharuskan masuk lewat salah satu akun media sosial terlebih dahulu.

Dengan adanya berita di aplikasi ini, saya akui memang memudahkan saya untuk mendapat informasi yang tengah terjadi dimanapun, termasuk hal-hal yang tengah viral dan menjadi sorotan warganet.

Kolom komentar juga bisa membuka ruang bagi kita untuk berdiskusi ataupun ikut beropini tentang suatu peristiwa.

Tapi bukan tanpa cela, fitur ini juga rawan terkontaminasi oleh hoax serta penyalahgunaan.

Sebut saja clickbait, berita dengan judul yang menggemparkan dengan bahasa yang teramat mencolok namun isinya sebenarnya topik yang biasa saja. Kadang ini membuat kita jengkel dan kesal karena kita merasa telah tertipu.

Dengan persaingan yang semakin ketat, media sekarang memang seolah mengahalalkan segala cara agar trafik tetap stabil meski tanpa mengindahkan lagi etika.

Setali tiga uang, hal yang tak sepatutnya ini juga dilakukan tak hanya oleh produsen berita, namun juga oleh konsumennya.

Kolom komentar di Opera mini jadi ladang cacian sesama pengguna. Kata-kata kotor dan cabul seringkali begitu mudah diketik tanpa dipikir jika itu akan jadi konsumsi publik. Salah satu yang bikin risih adalah para “pasukan croot” yang rajin menghiasi komentar dari ragam jenis berita dengan kata “croot”.

Tujuan mereka mungkin hanya untuk seru-seruan. Namun, jika berlebihan tentu sangat mengganggu.

Ruang bersuara yang memang sebenarnya tak perlu, atau karena memang warganet kini semakin kebablasan dalam menggunakan jempolnya. Entahlah, jawabannya mungkin akan subjektif.

Namun demi menghindari lingkaran api yang tak ada hentinya ini. Kemarin saya sengaja menonaktifkan fitur berita di peramban Opera Mini favorit saya. Ya, setelah beberapa kesempatan saya mengaktifkannya dan membiarkan ragam berita tak berfaedah muncul.

Tampilan halaman utama Opera Mini tanpa berita

Mengingat media sekarang yang semakin gila, saya merasa lebih baik menyeleksi berita atau bacaan yang mau saya cerna, daripada harus dijejali berita secara acak. Toh, tak semua informasi penting untuk kita konsumsi.

Ini juga sekaligus menjauhkan diri dari gibah dan beropini tanpa dasar.

Iklan