Hai, semuanya. Bagaimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja ya?

Di puasa hari kelima ini, semoga puasa kalian semoga masih lancar. Tak ada halangan satupun. Aamin

Nah, di postingan kali ini saya akan membagikan dua berita sekaligus nih. Satu kabar baik sementara lainnya, kabar yang kurang menyenangkan. Tapi semoga kalian berkenan membacanya hingga selesai ya. Eh..kok maksa.

Langsung saja deh, kabar pertama datang dari paman dan bibi saya, yang mana mereka diberi anugerah dengan kelahiran anak kedua mereka.

Tepatnya pada hari Sabtu, 19 Mei kemarin, seorang bayi laki-laki lahir dengan sehat di rumah Sakit Alam Medica, Bumiayu, Brebes. Bayi dengan bobot 3 kg ons ini lahir sekitar jam 11 malam.

Alhamdulillah, lewat persalinan secara normal, kedua pihak baik ibu dan anak tak mengalami kendala apapun selama proses persalinan. Dan bayi ini kini pun resmi menjadi adik kandung dari Syifa, anak pertama dari paman saya.

Lahir di momen ramadan, semoga sang bayi bisa pula mendapat berkat dan syafaat dari bulan suci ini. Aamiin

Dan sesuai tradisi masyarakat daerah sini, nama bayi biasanya baru akan dihadiahkan seminggu setelahnya dengan mengadakan pengajian.

Dede bayi bersama Ibu dan kakaknya

Namun siapapun namanya nanti, semoga dia menjadi anak yang soleh, serta bermanfaat bagi keluarga dan orang-orang di sekelilingnya. Aamin

Beralih ke kabar kedua.

Saya sendiri masih syok dengan peristiwa yang terjadi baru kemarin sore.

Jika kemarin kalian sempat menyaksikan “Breaking News” di Tvone tepatnya selepas bada Maghrib. Kalian pasti ngeh dengan adanya kecelakaan yang terjadi di jalur tengah Tegal-Purwokerto, di Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes pada tanggal 20 Mei 2018 kemarin. Saat saya menulis ini, videonya sendiri kini ada di laman trending youtube dengan menempati posisi 18.

Truk tronton dengan muatan gula pasir dari arah Purwokerto menuju Jakarta secara membabi buta menerjang puluhan warga, belasan kendaraan, lapak pedagang dan deretan rumah di sekitaran daerah Jatisawit.

Selepas melintasi flyover Kretek, Bumiayu dengan medannya yang menurun. Dari dugaan sementara, kendaraan berat tersebut mengalami rem blong sehingga sang supir kehilangan kendali.

Dilanda panik yang dahsyat, hasilnya truk melindas apa saja yang ada di depannya sebelum akhirnya terhenti setelah menabrak sebuah bangunan.

Sumber gambar : grup whatsapp

Dihimpun dari kompas.com, 12 orang meregang nyawa akibat kecelakaan ini, korban kebanyakan masyarakat sekitar yang tengah ngabuburit. Selain itu, banyak bangunan dan kendaraan yang hancur lebur karena terseret dan tergilas.

Sementara untuk korban luka-luka termasuk supir yang mengalami kritis, mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, salah satunya R.S Alam Medica, dimana bibi saya melangsungkan persalinannya dan menginap selama satu hari.

Hasilnya jadwal periksanya pun sedikit tertunda, lantaran dokter-dokter sibuk mengurusi pasien kecelakaan sehingga pulangnya kemarin menjadi tak sesuai jadwal.

Dan terkait kecelakaan tersebut, ini sebenarnya bukan kali pertama terjadi di daerah ini. Beberapa waktu sebelumnya juga terjadi hal serupa namun tak separah ini. Hanya saja, selalu terjadi setelah kendaraan turun dari flyover.

Hasilnya, banyak masyarakat yang mengaitkan rentetan tragedi tersebut dengan angkernya flyover ataupun pesugihan yang meminta tumbal. Namun tak jarang, banyak pula yang berasumsi jika ini dikarenakan tarikan magnet yang kuat dari rel kereta di dekat flyover tersebut yang membuat rem elektrik menjadi blong.

Entahlah, namun sebagai manusia biasa kita tak akan pernah tahu suatu musibah akan menimpa kita. Jadi, Selalu mawas dirilah dan ingat kepada Sang Pencipta. Dan perisitiwa ini juga bisa menjadi perhatian pihak terkait untuk lebih meningkatkan keamanan, terutama para supir yang wajib memperhatikan kondisi kendaraan yang dibawanya.

Teruntuk para korban yang tewas, saya doakan semoga mereka meninggal dalam keadaan khusnul khotimal. Serta tak lupa amal dan ibadah mereka di terima di sisi Allah SWT. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.

Terima kasih sudah membaca.

Iklan