Selamat tinggal Huawei Y6 dan selamat datang Moto E4. Ya, setelah beberapa bulan mempertimbangkannya, akhirnya saya putuskan untuk berganti ponsel.

Terkesan konsumtif memang, mengingat ponsel sebelumnya sebenarnya tak ada kerusakan atau kendala yang berarti yang mengharuskannya untuk diganti. Toh pengguanaannya hanya untuk aktivitas ringan, paling banter media sosial, musik dan streaming di Youtube.

Hanya saja dengan RAM nya yang hanya 1 GB, ponsel saya memang kadang kewalahan untuk berpindah-pindah aplikasi. lebih lagi UI (User Interface) bawaannya terbilang berat untuk RAM segitu. Selain itu, ponselnya juga belum mendukung jaringan 4G, padahal jaringan ini sekarang sudah masuk di daerah saya.

Dan karena tak ada pilihan lain dan saya juga tak punya banyak tabungan, untuk menambah dana guna membeli ponsel baru, Huawei Y6 pun saya jual. Lewat grup jual beli di facebook, saya menjualnya ke seseorang yang memang butuh ponsel bekas dengan harga di kisaran 400- 500 ribuan.

Dan setelah mengantongi total 1 jutaan hasil menjual hape dan sisa gajian, saya pun tak membuang waktu untuk membeli ponsel baru. Sempat melakukan riset sana-sini guna mencari ponsel yang sesuai kebutuhan. Hingga ketemulah ulasan mengenai Moto E4 di Youtube.

Memang kebanyakan ulasannya mengatakan jika ponsel ini bukan ponsel terbaik di kelasnya. Lebih lagi saat pertama muncul pada Agustus 2017 lalu harganya dibanderol Rp1.8 jutaan yang saat itu bersaing dengan ponsel lain, termasuk Xiaomi Redmi 4x yang menawarkan spesifikasi lebih gahar.

Sementara di harganya sekarang yang berkisar Rp1.050.000,- hingga Rp1.119.0000,- di toko online. Ponsel ini juga punya pesaing berat yang mana punya pasar lebih baik di tanah air, seperti Xiaomi Redmi 5A, Asus Zenfone Live L1, dan Meizu M6, meski perlu menambah beberapa ratus ribu lagi sih untuk mendapatakannya.

Namun, karena saya bukan penggila spesifikasi dan juga penasaran dengan bagaimana brand Motorola setelah berada di bawah nanungan Lenovo. Saya pun memilih si Moto E4 ini. Toh, harganya juga kemarin paling pas di kantong. Hhee.

Dan setelah beberapa minggu pemakaian, saya akan sedikit mengulas ponsel ini.

  • Desain

Masih membawa bahasa desain dari seri Motorola sebelumnya terutama seri Z dan G, Moto E4 punya desain yang menurut saya berkelas untuk harganya yang hanya satu jutaan.

Bentuk setiap ujung dan tepinya yang cenderung cembung membuatnya nyaman sekali untuk digenggam, lebih lagi layarnya juga sudah memakai layar lengkung 2.5 D dengan perlindungan Gorilla Glass 3. Ya, walau ada yang bilang desain ini mengingatkan dengan ponsel keluaran brand lokal. Namun, ponsel ini seolah punya gayanya sendiri di tengah dominasi ponsel dengan desain yang hampir mirip satu sama lain.

Di bagian depan sendiri bisa dijumpai sensor sidik jari yang terdapat di bagian dagu ponsel, serta ada logo moto dengan font khasnya di bagian jidad, tepatnya di bawah deretan kamera depan, speaker, dan lampu kilat. Karena ini merupakan perangkat keluaran tahun lalu, wajar sih jika layarnya belum terlihat luas karena belum berrasio 18:9.

Sementara bulatan khas di modul kamera belakang juga tak ketinggalan membuat ponsel semakin berkarakter, ya walau bulatan ini kadang menganggu saat diletakkan di meja atau ketika dikantongi karena bentuknya yang menonjol.

Ponsel ini tak membawa hal neko-neko dalam penempatan tombolnya. Tombol power dan volume ada di tombol sisi samping kanan. Sedangkan jack audio 3.5 mm dan lubang charger masing-masing bisa jumpai di sisi atas dan bawah. Sementara speaker, kamera belakang dan logo “M” bisa dijumpai di bagian belakang.

Untuk materialnya sendiri, ponsel ini dibalut dengan body metal yang membuatnya nampak kokoh, pun dengan penutup belakangnya yang meski berbahan polycarbonate namun disulap ala metal sehingga menambah kesan gagah. Dan uniknya penutup belakangnya masih bisa dilepas, begitu pula dengan baterainya, jadi jika suatu saat terjadi hang atau baterai rusak, sangat mudah untuk mengantisispasinya. Ponsel ini juga masih menawarkan tiga trey, yang bisa dipasangi dua SIM card dan juga Kartu Memori bersamaan.

  • Layar

Dengan layar HD berukuran 5 inch serta kerapatan mencapai 276 dpi, warna yang dihasilkan dari layarnya terbilang jernih, ya meski tak sengejreng layar amoled. Tapi untuk kebutuhan membaca artikel, menonton video, serta menampilkan grafis game, layar berpanel IPS ini sudah terbilang baik termasuk di bawah sinar matahari. Namun dengan satu catatan, kadang warna yang ditampilkan terlalu tajam sehingga mengganggu mata. Dan ini bisa diatasi dengan merubah mode layarnya dari mode cerah ke mode standar, yang mana akan menampilkan warna yang natural dan cenderung kusam.

  • Performa

Dengan disenjatai prosesor khas kelas entry-level, Mediatek seri MT3767 menurut gsmarena.com, yang ternyata terdeteksi seri MT3765 saat saya uji lewat aplikasi CPU-Z. Saya sendiri awalnya tak berharap banyak dangan kinerjanya.

Namun diluar ekpekstasi, selama pemakaian saya justru tak menemukan kendala di ponsel ini. Mungkin dengan sokongan RAM 2 GB dan serta tampilan android murni, sehingga perpindahan aplikasinya terbilang cukup baik, meski tak begitu gegas. Sesekali saja memang ponsel masih nampak tersendat dan memulai ulang aplikasi kala saya membuka aplikasi berat atau lupa menutup banyak aplikasi.

Dan ada satu hal yang cukup menganggu adalah getar di sidik jari yang tak bisa dinonatktifkan sehingga kadang saat memutar musik dan secara tak sengaja saya menyentuh sensor sidik jadi, akan ada suara patah di audio layaknya CD bajakan yang sudah macet.

Berbekal OS Nougat 7.1.1 yang sedikit dimodifikasi, ponsel ini juga sudah bisa diandalkan untuk membuka dua aplikasi sekaligus lewat fitur split screen, yakni dengan menekan tombol “recent app” selama beberapa detik. Hanya saja, belum semua aplikasi mendukung fitur ini.

Dan mengingat spesifikasinya terbilang cupu jika dibandingkan merk sebelah dan saya sendiri bukan penggemar berat game, saya sendiri tak mengharapakan performanya dalam hal gaming. Namun game seperti Asphalt Nitro dan Songpop 2 yang saya instal sih berjalan lancar.

  • Fitur

Meski membawa tampilan pengguna Andoroid murni yang tak menyuguhkan ragam kostumisasi, namun Lenovo tetap membenamkan fitur menarik di ponsel ini. Salah duanya adalah “Moto Tindakan” dan “Moto tampilan”, dimana lewat “Moto Tindakan”, saya dapat mengecilkan layar agar bisa digunakan menggunakan satu jari saja ataupun menghilangkan tombol navigasi di layar agak layar terasa lega, namun sistem navigasinya akan berpindah yakni dengan mengandalkan sentuhan pada sensor sidik jari, sedangkan “Moto Tampilan” memberi pilihan saya untuk mengurangi tampilan warna biru dan memperbanyak warna kuning di layar yang katanya sih untuk kesehatan mata, dan juga menghidupkan lampu layar kala ada pemberitahuan sebagai pengganti LED notifikasi. Kedua fitur ini bisa diakses lewat aplikasi Moto.

Dengan sistem operasi bawaan asli Google, ini juga memungkinkan saya menjadikan kartu memori sebagai penyimpanan utama saat memori internal yang tersisa 10 GB dari 16 GB an dirasa tak cukup.

  • Sinyal

Berkaca dari ponsel Lenovo teman saya yang tergolong payah dalam menerima sinyal terutama saat berada di dalam toko, awalnya saya sempat berfikiran jika ponsel keluaran Lenovo lainnya juga punya kelemahan yang sama. Namun setelah saya pakai, nyatanya ponsel ini cukup baik dalam penerimaan sinyalnya. Lenovo sepertinya sudah berbenah.

Dan terkait sinyal ini, ada hal yang mungkin aneh di ponsel ini. Jadi, ketika saya merubah mode jaringanya menjadi “Hanya 4g”, bar sinyal nya akan nampak kosong. Padahal saat saya mencoba mencoba mengaktifkan data, aktitas selancar di internet hingga mengunduh berjalan dengan normal. Dan ini terjadi saat saya menggunakan karu Indosat Ooredoo. Entah jika saya menggunakan provider lain hal serupa akan terjadi atau tidak.

  • Kamera

Berbekal kamera dengan resolusi 8 MP di belakang dan 5 MP untuk berswafoto yang, hasil fotonya terbilang lumayan, terutama karakter warnanya yang terang dan natural. Setidaknya masih bisa diandalkan untuk mendokumentasikan momen-momen penting, lebih lagi kedua kameranya masing-masing sudah dilengkapi lampu kilat yang akan membantu memberi tambahan pencahayaan di tempat gelap.

Tak hanya itu, kameranya juga sudah dilengkapi fitur “Beauty” dan “HDR” guna menghasilkan foto yang lebih halus dan cerah.

Hasil bidikan kamera belakang di siang dan malam hari.

•Siang hari

Malam Hari

Dan ini hasil foto kamera depannya.

•Siang hari

•Malam hari

  • Suara

Di sektor ini, suara yang dikeluarkan speaker ponsel ini tergolong lantang, walau memang cenderung didominasi treble. Sedangkan saat mendengarkan musik lewat eraphone bawaan, saya justru merasakan pengalaman yang lebih baik. Ini karena ada fitur equalizer yang tertanam yang bisa dikostumisasi. Dan jika kurang puas coba instal “Dolby Digital Plus” versi 1.6 untuk suara yang lebih dahsyat.

Untuk kualitas suara panggilan saya sedikit menyayangkan karena suara speaker agak lirih meski sudah diset maksimal. Namun mikropon sudah berjalan semestinya.

  • Baterai & Penyimpanan

Disokong baterai berkapasitas 2.800 mAh, saya kira ponsel ini bisa digunakan seharian tanpa mengisi ulang daya di sore hari karena punya kapasitas lebih besar dibandingkan ponsel saya sebelumnya.

Namun rupanya tidak, terbukti dengan intensitas penggunaan ala saya yang kebanyakan hanya sekedar membuka media sosial, streaming, dan memutar musik, di sore hari sekitar pukul tiga saya harus mengisi ulang baterainya.

Pengisian menggunakan kepala charger bawaan dengan arus 1 Ampere juga terbilang lama hingga memakan waktu 3 jaman. Alhasil saya menggunakan charger dengan arus 2 Ampere sehingga waktu pengecasan pun sedikit lebih cepat, yakni memakan waktu sekitar 2 jam setengah dari 15% hingga penuh.

Untungnya baterai Moto E4 ini bisa dilepas dengan mudah karena bukan baterai tanam. Jadi mudah, jika suatu saat saya ingin menggantinya.

  • Kesimpulan

Memang tak semua sektor dari ponsel ini berhasil memuaskan saya. Namun, dari apa yang saya dapati. Ponsel ini sudah lebih dari cukup sebagai ponsel yang saya gunakan sehari-hari. Toh, tak ada ponsel yang sempurna kan? Ada kekurang dan kelebihannya masing-masing.

Terima kasih ya sudah membaca.

Iklan