Sumber gambar : https://www.thecompleteuniversityguide.co.uk

Di waktu luang, salah satu kegiatan yang sering saya lakukan adalah menonton Youtube. Ya walau sering membuat kuota internet jebol, namun YouTube punya magnetnya tersendiri.

Di YouTube, saya bisa menemukan banyak video dengan ragam tema, mulai dari musik, ulasan film, teknologi, vlog, eksperimen sosial, humor, kajian agama, budaya, prank, hingga masih banyak lainnya yang tak bisa saya sebut satu per satu. Vidoe tersebut diunggah oleh para pembuat konten atau pengunggah ulang yang bersifat individual ataupun profesional.

Dan dari banyaknya macam jenis konten, salah satu tema video yang akhir-akhir ini sering saya tonton adalah video yang menyoroti tentang kehidupan di luar negeri. Bukan karena saya tak terlalu menyukai negeri sendiri, tetapi lewat video semacam itu setidaknya saya bisa merasakan seperti apa gambaran kehidupan di sana tanpa harus pergi langsung yang menelan banyak biasa, dan juga bisa memperkaya sudut pandang dimana kebanyakan orang luar punya budaya dan pola pandang berbeda dengan kita.

Dan lewat 5 kanal inilah, saya sedikit banyak mengulik seperti apa kehidupan di mancanegara.

1. Puri Viera

Puri Viera sendiri merupakan youtuber asal Surabaya yang kini berdomisili di San Diego, California, Amerika Serikat, bersama dengan suami bulenya.

Bagi yang penasaran dengan seperti apa kehidupan di negeri Paman Sam, kanal ini layak sekali untuk diikuti.

Dalam sebuah video, Puri menjelaskan tentang hal-hal yang sebaiknya tak dilakukan jika kita berkesempatan kesana. Beberapa poinnya adalah tak bolehnya menerobos antrian sekalipun di toilet umum mengingat kedisiplinan orang-orang disana. Dan juga bagaimana penggunaan klakson kendaraan yang sebaiknya digunakan hanya saat dibutuhkan saja. Tak hanya itu, mengingat orang sana cenderung individualis, ada baiknya kita menjaga jarak pada orang baru karena mereka sangat menghargai “ruang pribadi”.

Sebagai negara penganut paham liberal, saya sendiri sempat beranggapan jika disana memang setiap orang bisa hidup sebebas mungkin. Namun lewat penjelasan di salah satu video Puri, ada hal yang saya tangkap mengenai kebebasan di sana. Contohnya, memiliki senjata api bagi yang berusia 20 tahun, penjualan dan pengguaan ganja yang legal, dua hal yang di negara kita dilarang ini memang diperbolehkan, tapi semua tetap ada batasannya, apalagi jika menyalahi aturan yang berlaku tetap saja akan diadili secara hukum. Dan di sana juga menganut kebebasan bersuara, sehingga masyarakat secara bebas bisa mengutarakan ketidakpuasannyaterhadap pemerintah, termasuk mengolok-olok kepala negara lewat meme ataupun cibiran yang cenderung kasar, ya hampir sama seperti di Indonesia hanya saja di sini tak begitu parah, atau sama saja ya? Heee

Dan beralih ke sistem pendidikan, dalam sebuah video dia sempat mewawancarai salah satu orang asal Indonesia yang berkesempatan sekolah di Amerika Serikat dari SD hingga kuliah. Banyak hal yang mereka bahas, namun beberapa poin yang saya tangkap antara lain, sistem pendidikan disana nampak lebih keras, karena di jenjang menengah atas tidak ada sistem penjurusan, sehingga setiap siswa wajib mengikuti setiap pelajaran baik yang bersifat eksak maupun ilmu sosial. 

Dan mungkin kita sering melihat jika di film atau serial Hollywood ada banyak siswi yang mengenakan pakaian terbuka dan seksi di sekolah, padahal pada kenyataannya, tetap ada aturan untuk tak mengenakan bawahan terlalu tinggi ataupun pakaian yang menampakan bahu di lingkungan sekolah. Dan karena disana tak mewajibkan penggunaan pakaian seragam, kesenjangan sosial justru sangat terasa.

Dan uniknya, di sana juga ada istilah sekolah negeri dan swasta yang kurang lebih hampir sama seperti di Indonesia, yang mana sekolah negeri “public school” bisa dibilang membutuhkan biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan sekolah swasta “private school” yang tak mendapat bantuan dana langsung dari pemerintah.

Masih banyak konten menarik sebenarnya di kanal ini, selain mengupas tentang bagaimana kehidupan di negeri adidaya, Amerika Serikat termasuk budaya yang kita tahu lewat media seperti Hari Thanksgiving, Halloween, dan Black Friday. Tapi, Puri juga sering mengunggah konten berisi materi bahasa Inggris dalam bentuk vlogging. Kontennya pun mudah dipahami lewat gaya bicaranya yang lepas dan lantang, tak ketinggalan pula dengan logat keras khas orang Surabayanya.

2. Syarif Zapata

Beralih ke Eropa Tengah tepatnya ke Swiss, ada kanal milik Syrief Zapata, pemuda asal Indonesia yang membahas kehidupan di negeri beribukotakan Bern tersebut.

Di kanal milik Syarif, konten pertama yang saya tonton adalah sebuah video berjudul “Beginilah Bebasnya Kehidupan Seksual di Eropa” yang kebetulan dulu muncul di beranda saya. Dalam video tersebut, dia mewawancarai secara acak warga Swiss mengenai hal yang cukup sensitif di masyarakat kita yakni tentang seks. Ada hal yang cukup mengejutkan karena mayarakat di sana menganggap normal jika seseorang melakukan hubungan seksual di luar pernikahan di kisaran umur 16-18 an tahun. Pun ketika melihat anak-anaknya bercumbu dengan kekasih di hadapan mereka, mayoritas narasumber tak akan risih akan hal itu.

Memang perlu diketahui, mayoritas negara eropa juga menganut paham liberal, sehingga hal semacam itu dianggap wajar dan tak dianggap tabu sama sekali.

Namun merujuk di komentar videonya, Syarif juga menjelaskan jika mereka pun bersenggama atas dasar suka sama suka. Sehingga tak bisa begitu saja kita mengajak seseorang yang baru dikenal di jalan untuk dikencani ataupun diajak semau kita seolah mereka murahan. Karena jika kita memaksa, justru itu akan masuk ke dalam kategori pelecehan dan pemerkosaan, dan hukum di sana cukup ketat terkait kasus semacam ini.

Ada banyak video wawancara Syarif dengan warga lokal mengenai hal yang tak kalah menarik antara lain tentang LGBT, hidup serumah tanpa pernikahan, bertukar istri di Club, dan kebanyakan jawabannya akan membuat kita mengerutkan dahi karena bersebrangan dengan pandangan yang umumnya kita miliki. Namun, lewat konten seperti inilah pemikiran kita bisa sedikit terbuka dan dewasa agar tak mudah menghakimi suatu hal dari satu sudut pandang saja. Toh, kita punya batasan sendiri tentang baik dan buruk lewat agama dan budaya kita.

Selain video wawancara, konten menarik dari kanal Syarif adalah vlognya yang mengajak penonton untuk jalan-jalan sacara gratis. Seringkali dia membahas suatu topik sembari berjalan menyusuri sudut kota-kota di Swiss yang rapi, bersih dan tertata. Tak ketinggalan juga saat dia berkunjung daerah pegunungan yang mana pemandanganya tak kalah memanjakan mata, baik di saat musim panas ataupun musim dingin dengan berhiaskan salju.

3. Turah Parthayana

Rusia, mendengar nama negara ini yang ada di benak saya adalah sebuah negara di Eropa yang pasti orang-orangnya sangat tertutup layaknya masyarakat Korea Utara, ini mengingat mereka sempat menganut ideologi komunisme pada masanya. Hheee

Namun, anggapan saya ini nyatanya salah besar. Melihat dari salah satu kanal youtuber asal Bali, Turah Parthayana yang kebetulan menimba ilmu di negara pecahan Uni Soviet tersebut, sekilas terlihat jika masyarakat sana hampir punya karakteristik yang sama seperti masyarakat di negara barat lainnya. Orangnya memang cenderung dingin dan cuek, tapi bukan berarti mereka tak mau terbuka pada orang baru, ya hanya saja butuh pendekatan yang lebih agar bisa mengenal. 

Tinggal dengan status mahasiswa, Turah sebenarnya lebih banyak mengeksplorasi tentang kehidupannya sebagai seorang pelajar asing, sehingga vlognya pun lebih sering menyoroti seputar lingkungan kampus walau kadang juga jalan-jalan keluar, termasuk mengunjungi pedesaan hingga menonton pertandingan bola di stadion.

Dan konten yang layak disimak adalah curhatannya tentang suka duka selama kuliah di Rusia yang terkendala beberapa hal, diantaranya bahasa, yang kita ketahui bahwa bahasa Rusia rumit dengan akasara Siliriknya, padahal setiap materi diharuskan ditulis ke dalam bahasa Rusi. Kendala lainnya juga mengenai cuaca dimana suhu dingin disana bisa mencapai -40° C, yang tentu saja itu masuk kategori ekstrim bagi orang yang biasa hidup di kawasan tropis. Dan makananan di sana juga cenderung hambar dan tak cocok dengan lidah Indonesia yang terbiasa mengkonsumsi makanan yang kaya dengan aneka bumbu dan rempah.

Tak ketinggalan, dalam beberapa vlog Turah juga mengajak gadis-gadis Rusia yang berparas cantik untuk berkolaborasi membahas hal seputar Rusia atau memberi reaksi tentang hal berbau Indonesia. Dan konten seperti inilah yang kadang membuat saya betah, soalnya cewek-cewek Rusia bening-bening euy. Hhee

4. Nihongo Mantappu

Beranjak ke Negeri Samurai Jepang, kehidupan di sini sedikit saya tengok lewat kanal youtube mahasiswa asal Indonesia bernama Nihongo Mantappu. Hampir sama seperti kanal Turah, konten-konten di sini juga lebih banyak mengeksplorasi kehidupan anak kuliah, namun banyak juga konten berisi reaksi yang melibatkan orang Jepang dan juga vlog keseharian.

Salah satu video yang membuat saya tak lupa kanal ini adalah tentang “Culture Shock” yang dialami oleh orang Indonesia jika baru ke Jepang. Antara lain, sebagai salah negara maju yang terus berinovasi di segala sektor, nyatanya Jepang tak begitu saja mengikuti arus globalisasi, ini bisa dilihat dimana masih banyaknya penggunaan huruf kanji baik untuk arah jalan hingga menu di restoran, walau terkesan kolot dan menyulitkan turis asing, tapi mungkin ini cara mereka menghargai bahasa mereka sendiri. Budaya unik lainnya di Jepang adalah bagaimana mereka sangat atau bahkan terlalu menghargai privasi, karena jika kita ingin mengikuti salah satu teman di media sosial, tak jarang kita harus izin terlebih dahulu meskipun di dunia nyata kita sudah saling mengenal.

Selain itu, budaya lain di Jepang yang juga tak kalah nyentrik adalah kebiasaan telanjang badan di antara banyak orang di satu tempat pemandian air panas, yang saya rasa itu sangatlah risih. Bayangkan saja kita harus telanjang bulat di hadapan banyak pria lain sembari mandi bersama. Haduhh.

Dan untuk makanan, di Jepang ternyata tipikal makanannya juga tak begitu cocok dengan lidah Indonesia yang gemar dengan masakan pedas. Masyarakat Jepang justru lebih sering mengkonsumsi makanan mentah seperti Sushi, ataupun Sashimi, semacam hidangan yang terdiri dari aneka makanan laut, yang barang tentu aneh buat kita.

Dan di salah satu video, kita sebagai masyarakat Indonesia perlu berbangga karena salah satu mie instan kebanggan kita, Indomie ternyata digemari pula oleh warga Jepang.

5. Siti Ve Musab

Dan sampai di kanal terakhir, di sini saya punya rekomendasi kanal bernama Siti Ve Musab, yang mana kanal ini dinahkodai oleh sepasang suami istri berbeda kewarganegaraan, sang istri, Siti berasal dari Indonesia, sedangkan sang suami, Musab merupakan pria asal Turki.

Kanal ini baru beberapa hari ini saya subsribe, jadi belum semua videonya saya tengok. Namun, diantara beberapa video yang sudah sempat saya lihat. Ada video mengenai budaya atau kebiasaan dari orang Turki bagi orang Indonesia sedikit aneh atau tak biasa.

Jika di Indonesia masyarakat kita biasa membeli aneka barang mewah seperti lemari kristal, sofa antik, hingga aneka gerabah mahal sebagai pajangan di rumah yang bisa menunjang status sosial mereka. Berbeda di Turki, dimana karpetlah yang justru menjadi barang yang membuat sebuah keluarga tampak berkecukupan. Dan karena itulah, masyarakat Turki gemar sekali menghias seluruh ruangan di rumah dari ruang tamu hingga di dapur dengan ragam karpet yang menawan. Tapi selain sebagai simbol sosial serta bagian beradaptasi dengan cuaca di sana yang punya musim dingin, menurut penuturan mereka ini juga bagian dari mempertahankan budaya dan tradisi yang telah bertahan sejak lama. Mengingat karpet Turki sudah berumur senja dan punya nilai historis yang panjang bagi warga Turki, Museum karpetnya ada.

Dan sedikit berbicara tentang Turki, negara ini merupakan negara yang unik karena terletak di antara dua benua sekaligus, yakni Asia dan Eropa. Namun, mayoritas penduduknya sendiri bergama islam. Dan ada sedikit kebiasaan muslim di sana yang mungkin sedikit berbeda dengan muslim di Indonesia, yakni dengan tak adanya kebiasaan memakai sarung ataupun mukena di kala menunaikan ibadah salat. Ya, memang sih di negara Asia atau Eropa lain hal ini juga wajar karena budaya sarung dan mukena nampaknya hanya ada di Asia Tenggara saja, jika saya tak salah.

Dan satu kebiasaan unik masyarakat Turki lainnya adalah mereka gemar sekali meminum teh ataupun kopi pahit. Jadi, baik muda hingga mudi di saat mereka kumpul atau nongkrong, teh dan kopi adalah teman wajib mereka. Namun, pahitnya teh atau kopi ini tak biasa bagi lidah orang Indonesia. Menurut Siti, dia bahkan perlu melarutkan beberapa balok gula agar tehnya bisa dikonsumsi.

Dan di kanal Siti Ve Musab, sebenarnya banyak vlog yang menyoroti pula seperti apa sudut-sudut atau kehidupan di Turki. Tapi tak mungkin saya bahas satu per satu, jadi jika penasaran, silahakan nanti mampir ke kanalnya saja.

Nah, mungkin sebenarnya ada banyak kanal denga tema serupa yang membuat kita bisa ke luar negeri secara cuma-cuma, tapi sayang tak bisa saya bahas semuanya. Tapi jika kalian punya tambahan, silahkan tulis di komentar! Dan apa ada juga salah satu kanal yang kalian suka dari daftar di atas?